Analisis Keuntungan Industri Rumah Tangga Gula Kelapa di Kabupaten Purworejo

Authors

  • Ayu Putri Merry Anisya Universitas Putra Bangsa

DOI:

https://doi.org/10.32639/jasrd.v2i2.364

Keywords:

keuntungan, pendapatan, gula kelapa

Abstract

Perekonomian pedesaan merupakan perekonomian yang dihasilkan berdasarkan hasil produksi di daerah pedesaan. Hasil produksi tersebut sangat mempengaruhi pendapatan pedesaan. Mayoritas penduduk pedesaan di Indonesia menggantungkan hidup pada sektor pertanian. Salah satunya industri gula kelapa merupakan salah satu jenis industri pengolahan yang berkaitan erat dengan sektor pertanian, karena industri ini memanfaatkan hasil pertanian menjadi bahan baku utama. Sehingga, penelitian ini ingin melihat keuntungan industri rumah tangga gula merah yang ada di Desa Luweng Lor. Teknik penentuan lokasi dilakukan secara sengaja (purposive), sedangkan pengambilan sampel dilakukan secara simple random sampling. Data dikumpulkan selama satu minggu pada bulan Mei – Juni 2012. Hasil analisis menunjukkan bahwa rata – rata biaya untuk produksi gula kelapa sebesar Rp. 554.202,-.  Penerimaan yang diperoleh sebesar Rp. 567.296,-.  Pendapatan yang diperoleh yaitu sebesar Rp. 427.561,- dan keuntungan sebesar Rp. 13.095,-. Keuntungan rendah karena faktor harga juga berpengaruh terhadap keuntungan yang diperoleh pengrajin. Harga jual gula kelapa saat ini cukup murah. Sedangkan biaya produksi yang dikeluarkan oleh pengrajin tidak seimbang dengan penerimaan yang diperoleh pengrajin karena harga jual produk yang rendah sehingga menghasilkan keuntungan yang sedikit. Pengrajin perlu memperhatikan kondisi pohon kelapa dengan memberikan pupuk agar produksi nira yang dihasilkan lebih maksimal. Dengan produksi nira yang maksimal maka produksi gula kelapa dapat ditingkatkan dan agar menambah penerimaan pengrajin.

Downloads

Published

2023-06-24

Issue

Section

Articles

How to Cite

Analisis Keuntungan Industri Rumah Tangga Gula Kelapa di Kabupaten Purworejo. (2023). Journal of Agribusiness Science and Rural Development, 2(2), 25-37. https://doi.org/10.32639/jasrd.v2i2.364