Pemberdayaan masyarakat desa Bendiljati Wetan dalam menggunakan pillbox untuk meningkatkan kepatuhan penggunaan obat antidiabetes
DOI:
https://doi.org/10.32639/jcse.v3i1.79Keywords:
Diabetes, Knowledge, Adherence, Pillbox, TulungagungAbstract
Diabetes adalah salah satu penyakit tidak menular dan bersifat kronis serta prevalensinya cukup tinggi di Indonesia bahkan Dunia. Penyakit ini ditandai dengan peningkatan kadar gula darah acak ≥ 200 mg/dl. Kadar gula darah yang tinggi dan tidak terkontrol dapat menyebabkan berbagai komplikasi sepert gagal, ginjal, stroke, neuropati dan lain sebagainya. Salah satu strategi dalam kontrol gula darah selain mengontrol asupan makanan adalah juga dengan mengkonsumsi obat antidiabetes secara rutin sesuai dosis. Salah satu masalah dari penggunaan obat adalah pengetahuan yang rendah serta “lupa” yang sering menjadi faktor yang mengurangi kepatuhan pasien dalam mengkonsumsi obat antidiabetes. Untuk meningkatkan pengetahuan maka salah satu yang bisa dilakukan adalah dengan penyuluhan dan mengurangi faktor lupa dapat menggunakan pillbox. Pengabdian ini terbagi menjadi 4 tahapan. Tahap pertama adalah melakukan pengukuran pengetahuan dan kepatuhan warga, tahap ke empat juga melakukan pengukuran pengetahuan dan kepatuhan warga setelah adanya pengabdian dengan menggunakan kuesioner. Setelah akhir pengabdian, data dianalisis dengan Shapiro-Wilk dilanjutkan uji Willcoxon karena data tidak terdistribusi normal untuk mengetahui perbedaan pengetahuan dan kepatuhan sebelum dan sesudah pengabdian ini. Dari hasil pengabdian ini tidak terdapat perbedaan yang signifikan terhadap nilai pengetahuan sebelum 79,78 ± 3,90 sesudah 80,38 ± 4,63 dengan p-value > 0,05, akan tetapi terjadi peningkatan nilai kepatuhan sebelum 22,90 ± 4,01 dan sesudah 15,98 ± 2,84 dengan p-value < 0,05.