Diversifikasi Dan Inovasi Produk Berbahan Dasar Kolang-Kaling Di Kelurahan Jatirejo, Kecamatan Gunungpati, Kota Semarang
DOI:
https://doi.org/10.32639/jcse.v3i2.84Keywords:
Pengabdian Masyarakat, Diversifikasi, Produk, Kolang-KalingAbstract
Pengabdian kepada masyarakat perlu didasari oleh rasa tulus dan ikhlas, karena sudah menjadi kewajiban bagi mahasiswa untuk mengabdi kepada masyarakat dengan membantu dan memberikan pelayanan kepada masyarakat. Sebagaimana diketahui bahwa salah satu fungsi Tri Dharma yang perlu dicapai oleh setiap perguruan tinggi di Indonesia. Melalui kegiatan Kuliah Kerja Nyata (KKN), mahasiswa Universitas Diponegoro tergerak untuk melakukan kegiatan pengabdian dengan topik “Diversifikasi Produk Hasil Olahan Kolang-Kaling di Kelurahan Jatirejo, Kecamatan Gunungpati, Semarang”. Diversifikasi pemanfaatan kolang-kaling bertujuan untuk memaksimalkan potensi yang ada di Kelurahan Jatirejo sebagai desa wisata yang dikenal akan hasil produksi kolang-kaling. Kegiatan pengabdian dilaksanakan pada bulan Juni 2021 – Agustus 2021, selama 45 hari pelaksanaan aktif. Lokasi pengabdian berada di Kelurahan Jatirejo dan Kelurahan Kandri yang berlokasi di Kecamatan Gunungpati, Kota Semarang. Pengabdian dilaksanakan secara hybrid, yaitu secara daring dan luring. Pelaksanaan pengabdian terbagi menjadi 2 tahap, yaitu Tahap Persiapan dan Tahap Pelaksanaan. Hasil utama dari kegiatan pengabdian ini adalah pembuatan diversifikasi produk berbahan dasar kolang-kaling seperti Makanan Tambahan KOLAKA, GELALING, BOBALING, Sabun Kolang-Kaling, dan Briket dari Limbah Kulit Kolang-Kaling. Berdasarkan hasil dari pelaksanaan kegiatan, pihak mitra menyambut baik ide diversifikasi produk kolang-kaling di luar produk makanan. Hal tersebut diharapkan dapat diadopsi oleh masyarakat Jatirejo agar dapat memaksimalkan potensi desa sebagai penghasil kolang-kaling sekaligus penghasil berbagai produk berbahan dasar kolang-kaling, sehingga kegiatan perekonomian di Unit Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) Jatirejo diharapkan dapat meningkat, terutama setelah masa pandemi Covid-19 berlalu.